Soft Skill yang Sering Diremehkan, Tapi Justru Dicari Banyak Perusahaan
Setelah berhasil masuk tahap interview, kamu mungkin sudah menyiapkan jawaban seputar pengalaman kerja, pencapaian, dan keahlian teknis. Tapi jangan lupa: yang membedakanmu dari kandidat lain sering kali bukan hard skill, melainkan soft skill.
Masalahnya, banyak orang justru menganggap soft skill itu bonus, bukan kebutuhan. Padahal kenyataannya, semakin bertambah pengalaman kerja seseorang, perusahaan justru makin fokus pada bagaimana kamu berkomunikasi, menyelesaikan masalah, dan bekerja dalam tim.
![]() |
Soft Skill yang banyak dicari perusahaan |
Jadi sebelum kamu fokus belajar software atau ambil kursus tambahan, yuk lihat dulu: apakah kamu sudah punya (atau melatih) soft skill yang paling dicari perusahaan saat ini?
Apa Itu Soft Skill, dan Kenapa Penting?
Soft skill adalah kemampuan non-teknis yang berhubungan dengan cara kamu berpikir, berinteraksi, dan berperilaku di tempat kerja. Misalnya:
- Cara kamu menyampaikan ide
- Kemampuan beradaptasi saat ada perubahan
- Bagaimana kamu mengelola stres dan konflik
Soft skill penting karena:
- Skill teknis bisa diajarkan, tapi soft skill butuh waktu dan kesadaran untuk dibentuk
- Tim kerja lebih lancar kalau anggotanya punya empati dan komunikasi yang baik
Dalam dunia kerja yang dinamis, kemampuan berpikir kritis dan belajar cepat jauh lebih berharga daripada hanya tahu satu tools
Soft Skill yang Sering Diremehkan Tapi Dibutuhkan
1. Adaptability (Kemampuan Beradaptasi)
Dunia kerja tidak selalu stabil. Perubahan deadline, tools baru, struktur tim yang berubah, semua bisa terjadi.
Kandidat yang bisa tetap tenang dan cepat menyesuaikan diri akan selalu menonjol.
“Kami cari orang yang bisa fleksibel, bukan yang langsung panik kalau ada shifting prioritas.” HR startup teknologi
2. Komunikasi yang Jelas dan Empatik
Bukan hanya bisa ngomong, tapi tahu kapan harus bicara, bagaimana menyampaikan, dan mendengarkan dengan aktif. Ini berlaku untuk semua level, dari anak magang sampai manajer.
Ciri komunikasi yang baik:
- Menyampaikan ide dengan ringkas
- Bisa menerima kritik tanpa defensif
- Tahu cara menyampaikan feedback dengan sopan
3. Tanggung Jawab dan Inisiatif
Banyak perusahaan frustrasi bukan karena kesalahan, tapi karena karyawan enggan bertanggung jawab dan selalu menunggu perintah.
Tunjukkan bahwa kamu:
- Mau belajar tanpa harus disuruh
- Mengakui kesalahan dan menawarkan solusi
- Peduli dengan hasil akhir, bukan cuma menyelesaikan tugas
4. Manajemen Waktu dan Prioritas
Bisa kerja cepat itu bagus. Tapi bisa membedakan mana yang penting dan mana yang mendesak jauh lebih penting.
Cara melatihnya:
- Gunakan to-do list harian atau mingguan
- Tanyakan deadline dan ekspektasi hasil dengan jelas
- Jangan ragu bilang “tidak” jika tugas tidak realistis
5. Problem Solving (Penyelesaian Masalah)
HR suka kandidat yang tidak cuma membawa masalah, tapi juga bisa kasih opsi solusi.
Contoh saat ditanya di interview:
“Saat terjadi miskom dengan klien, saya mengusulkan membuat satu file referensi bersama agar tidak terjadi versi ganda. Setelah diterapkan, hasilnya lebih efisien.”
Kenapa Banyak Orang Meremehkannya?
- Fokus utama masih ke IPK, gelar, atau skill teknis
- Soft skill tidak selalu terlihat langsung, jadi sering diabaikan
- Banyak yang merasa “aku memang orangnya gitu”, tanpa berusaha mengembangkan
Padahal, soft skill bisa dilatih asal kamu mau refleksi dan terbuka menerima masukan.
Cerita Nyata: Ditolak Bukan Karena Skill, Tapi Sikap
Andre, lulusan teknik informatika, lolos sampai tahap akhir seleksi developer di sebuah startup. Secara teknis dia unggul, bahkan hasil tes coding-nya terbaik. Tapi ia gagal di interview user.
Alasannya? Saat ditanya soal kerja tim, Andre bilang dia lebih nyaman kerja sendiri dan kurang suka diskusi terbuka. HR menyimpulkan ia belum siap untuk kolaborasi di tim yang sangat dinamis.
Soft skill jadi pembeda saat semua kandidat sama-sama kuat secara teknis.
Cara Meningkatkan Soft Skill Mulai Hari Ini
- Jadi pendengar aktif: tahan untuk tidak menyela, beri umpan balik, dan tangkap intinya
- Latih empati: cobalah melihat situasi dari sudut pandang orang lain
- Minta feedback setelah kerja tim atau presentasi
Ambil bagian dalam organisasi atau komunitas: tempat latihan soft skill terbaik
Penutup: Yang Dilihat Bukan Hanya CV, Tapi Cara Kamu Bekerja
Soft skill mungkin tidak tercantum di sertifikat, tapi akan terlihat dari cara kamu bertindak dan bersikap.
HR akan lebih percaya pada orang yang bisa diajak kerja bareng daripada yang jago tapi susah komunikasi.
Dan ketika kamu akhirnya dipanggil interview, baik online maupun offline, tantangan berikutnya adalah: bagaimana caranya supaya kamu tidak kaku, tidak gugup, dan bisa tampil meyakinkan?
Itulah yang akan kita bahas di artikel selanjutnya.